Ketua Umum Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) KH Mustofa Aqil Siroj mengatakan bahwa MDHW bukan milik Presiden Republik Indonesia, H Joko Widodo.
Hal tersebut ia katakan saat halaqoh di Aula Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (22/2) sebagai tanggapan terhadap pihak-pihak yang mengkhawatirkan majelis dzikir hanya akan menjadi alat politik pemerintah.
Mengingat bukan milik presiden, Kiai Pengasuh Pesantren KHAS Kempek, Cirebon ini berharap MDHW dapat terus berlanjut sekalipun dengan presiden yang berbeda-beda.
“Silakan yang lain (presiden tidak lagi menjabat) innalillahi, tapi majelis ini tidak (tidak ikut innalillahi),” ujar adik kandung Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj itu.
Pada 1 Agustus 2017, MDHW menggelar dzikir di Istana Negara sebagai bagian dari rangkaian kegiatan tasyakkur memperingati kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia.
Menurutnya, sejak Presiden Republik Indonesia pertama Soekarno hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Istana Negara belum pernah mengadakan dzikir secara formal.
“Bung Karno tidak, apalagi Pak Harto. Maaf, Gus Dur pun secara formal tidak, ya ada baca hizib malah di belakang, tapi di sini di depan Istana, jenderal, menteri (berdzikir),” katanya. (Husni Sahal/Kendi Setiawan) NU Online
Leave a Reply