Jawaban Mursyid Tarekat atas Pertanyaan Kapolres dan Dandim Ciamis

Dalam rangka menjaga kondusivitas dan hubungan dengan tokoh masyarakat, Kapolres Ciamis AKBP Bismo Teguh Prakoso dan Komandan Distrik Militer Ciamis Letkol Arm Reza Nur Patria melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Kasepuhan Atas Angin, Cikoneng, Ciamis, 24 Oktober 2018.
Kedatangan Kapolres dan Dandim disambut pengasuh pesantren yang merupakan Mursyid Tarekat Naqsyabandiyah ini, KH Irfa’i Nachrowi dan para santri. Kunjungan ini dalam rangka silaturahim dan berdiskusi tentang situasi dan kondisi saat ini di Indonesia, khususnya di Kabupaten Ciamis.
Dalam suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan, KH Irfa’i Nachrowi yang akrab dipanggil dengan Abah Irfa’i dimintai pendapat tentang bagaimana menyikapi orang-orang yang baik, tapi dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak baik.

Jawaban Abah Irfa’i

Atas pertanyaan itu Abah Irfa’i menjawab, “Tentang zaman ini, jangan pernah menyalahkan siapa-siapa. Itu merupakan bentuk ujian dari Tuhan untuk kita. Semua ini akan terselesaikan apabila kita bisa memahami dan bisa menyadari bahwa kita dicipta untuk menjadi abdi dan khalifah Tuhan di muka bumi. Masing-masing kita, entah menjadi polisi, TNI, pejabat pemerintah merupakan abdi dan khalifah Tuhan,” kata Abah Irfa’i.
Abah Irfa’i menambahkan, kita harus bisa berbuat baik kepada siapa saja, saling bersilaturahim, saling pendekatan kultur atau budaya. Kita juga harus melihat dari mana arus ketidakbaikan itu muncul dan apa profesinya.
Kalau ketidakbaikan itu dari arus politik, sambungnya, sedangkan dia seorang ahli agama, maka kita akan bertemu mereka tidak akan berbicara politik tapi berbicara agama. Sebagai sesama abdi dan khalifah Tuhan kita harus saling bertemu, saling bersilaturahim agar kita bisa saling mengenal dan saling mengingatkan dalam kebenaran, kebersamaan dan persaudaraan.
Kemudian Komandan Distrik Militer (Dandim) Ciamis mengajukan pertanyaan ke Abah Irfa’i.
“Bagaimana Abah, kalau orang-orang yang tidak baik itu mengetahui kelemahan-kelemahan kita,” tanyanya.
Abah kemudian memberikan penjelasan, tidak perlu kita membalas untuk mengetahui kelemahan-kelemahan mereka. Yang terpenting menjaga eksistensi diri. Mengetahui kelemahan diri dan rakyat.  Kelemahan ini yang perlu kita bentengi dan tidak perlu menyalahkan orang lain.
“Suatu contoh, kita dengan orang jahat seperti kita dengan seekor ulat bulu. Kalau kita menjadi gatal tersentuh bulu ulat jangan salahkan ulatnya. Pertama kita harus bisa membawa diri kita dan masyarakat kita untuk menjaga jarak dari bulu ulat tersebut sehingga wabah kejahatan itu akan semakin kurus dan kecil karena tidak mendapatkan mangsa, ” kata Abah Irfa’i menjelaskan.

Ucapan Terima Kasih

Sebelum berpamitan dengan Keluarga Besar Ponpes Kasepuhan Atas Angin, Kapolres Ciamis AKBP Bismo Teguh Prakoso dan Dandim Letkol Arm Reza Nur Patria mengucapkan terima kasih atas sambutan dan pesan-pesan yang disampaikan oleh Abah Irfa’i. Kapolres dan Dandim juga meminta doa untuk keamanan dan Ketertiban Kabupaten Ciamis,  serta jajaran di bawahnya bisa bekerja dengan sebaik baiknya.
“Kami dari Polres dan Dandim Ciamis mengucapkan terima kasih, mohon pamit dan mohon doa restu dari Abah agar kami semua bisa bekerja dengan sebaik-baiknya,” kata Kapolres Ciamis AKBP Bismo yang merupakan lulusan terbaik Akpol 2001 ini. (Hakim Muzayyan/Abdullah Alawi)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*